Selamat Tahun Baru 2010
SD PAS di Gelar Budaya dan Pariwisata - Purbalingga Expo 2009
Hai teman-teman... pada hari Minggu, 20 Desember 2009 kemarin aku dan drumband SD Purba Adhi Suta Purbalingga ikutan di ajang Gelar Budaya & Pariwisata - Purbalingga Expo 2009 dalam rangka Hari Jadi kabupaten Purbalingga ke 179 di Gelora Goentoer Darjono Purbalingga. kami tampil dalam pembukaan event ini yang dibuka oleh Bapak Bupati Purbalingga Drs H Triyono Budi Sasongko, M.Si .
Mejeng dulu sebelum pentas....
Mengapa Tubuh Kita Gemetar pada Saat Cuaca Dingin?
Tubuh manusia tidak dapat mengtoleransi suhu yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Seseorang yang berada di luar ruangan dengan temperatur udara di bawah minus 29oC tanpa mengenakan pakaian yang cukup tebal akan beku dan berakhir pada kematian karena tubuhnya kehilangan panas. Temperatur tubuh normal adalah 37oC, dan ketika temperatur udara lebih rendah dari temperatur tubuh, panas akan mengalir dari tubuh kita. Pada temperatur udara sedang (berkisar antara 15-20oC), tubuh kita tidak terlalu bermasalah, bahkan sesungguhnya temperatur udara sedang sangat dibutuhkan karena tubuh kita memproduksi panas berlebih dari yang kita butuhkan dan harus dilepas sebagian. Suatu kondisi di mana temperatur udara sangat rendah sehingga tubuh melepas terlalu banyak panas sehingga temperatur tubuh turun disebut dengan hypothermia. Penurunan panas tubuh badan antara 1oC hingga 2oC mengakibatkan tubuh gemetar, yang merupakan salah satu usaha tubuh kita untuk menaikkan temperatur tubuh melalui gerakan dari sendi-sendi otot. Penurunan yang lebih drastis lagi mengakibatkan kehilangan kesadaran dan bahkan kematian.
Kebalikan dari kondisi di atas disebut dengan hiperthermia. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya udara di luar maupun faktor dari dalam tubuh kita sendiri yaitu ketika seseorang menderita demam.
Kebalikan dari kondisi di atas disebut dengan hiperthermia. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya udara di luar maupun faktor dari dalam tubuh kita sendiri yaitu ketika seseorang menderita demam.
Posted from : http://www.ceritakecil.com/
Mengapa Bisa Terjadi Petir?
Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Posted from : http://www.ceritakecil.com/
Isaac Newton
Sir Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia dan ahli filsafat yang lahir di Inggris. Buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, dikatakan sebagai buku yang paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Karyanya ini menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.
Pada tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan pelajaran tentang optik. Dan selama masa ini, dia sendiri menyelidiki refraksi cahaya (refraksi: perubahan arah dari suatu gelombang akibat perubahan kecepatan) dan memberikan demostrasi bahwa sebuah prisma dapat memecah cahaya putih menjadi berbagai macam spektrum warna dan sebuah lensa pada prisma yang kedua, dapat membentuk spektrum warna tersebut menjadi satu cahaya putih kembali.
James Watt
James Watt (19 January 1736 - 25 Agustus 1819) adalah penemu yang mengembangkan mesin uap yang menjadi dasar dari Revolusi Industri.
James Watt lahir pada tanggal 19 Januari, 1736 di Greenock, satu kota pelabuhan laut di Firth Clyde, Skotlandia. Ayahnya adalah pemilik kapal dan kontraktor, sedangkan ibunya, Agnes Muirhead, datang dari keluarga terhormat dan berpendidikan.
Watt bersekolah secara tak teratur tetapi dan lebih banyak mendapat pendidikan di rumah oleh ibunya. Dia menunjukkan ketangkasan yang luar biasa dan bakat untuk ilmu pasti seperti matematika, walaupun bahasa Latin dan Yunani tidak menggerakkan hatinya, dia menyukai legenda dan cerita rakyat Skotlandia.
Ketika dia berumur 18 tahun, ibunya meninggal dan kesehatan ayahnya perlahan-lahan mulai merosot, Watt melakukan perjalanan ke London untuk melanjutkan study tentang pembuatan instrument dan peralatan selama satu tahun, kemudian kembali ke Skotlandia dengan tujuan membuat sendiri bisnis pembuatan instrumennya. Tetapi karena dia tidak menyelesaikan tujuh tahun study nya sebagai apprentice (murid yang bekerja sambil belajar), permohonan untuk membuka bisnis tersebut terhambat, walaupun pada saat itu belum ada pembuat instrumen dan peralatan matematika di Skotlandia.
Ketika dia berumur 18 tahun, ibunya meninggal dan kesehatan ayahnya perlahan-lahan mulai merosot, Watt melakukan perjalanan ke London untuk melanjutkan study tentang pembuatan instrument dan peralatan selama satu tahun, kemudian kembali ke Skotlandia dengan tujuan membuat sendiri bisnis pembuatan instrumennya. Tetapi karena dia tidak menyelesaikan tujuh tahun study nya sebagai apprentice (murid yang bekerja sambil belajar), permohonan untuk membuka bisnis tersebut terhambat, walaupun pada saat itu belum ada pembuat instrumen dan peralatan matematika di Skotlandia.
Alexander Graham Bell
Alexander Graham Bell (1847-1922) adalah penemu dari Amerika dan pengajar bagi orang tuli, dan dia dikenal sebagai penemu telepon (telephone).
Lahir pada 3 Maret 1847, di Edinburgh, Skotlandia, dan mendapat pendidikan di Universitas Edinburgh dan London. Kemudian tahun 1870 dia pindah ke Canada dan kemudian pindah lagi ke Amerika pada tahun 1871. Di Amerika dia mulai mengajar orang yang bisu dan tuli, mempopulerkan system yang disebut 'bahasa visual'. System yang dikembangkan oleh ayahnya, Alexander Melville Bell, yang menunjukkan bagaimana bibir, lidah, dan tenggorokan digunakan dalam menggambarkan suara.
Pada masa kanak-kanaknya, dia telah memperlihatkan rasa ingin tahu yang sangat besar pada dunia ini, yang menyebabkan dia sering mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Bersama teman baiknya yang memiliki penggilingan gandum yang juga merupakan tetangganya, dia sering membuat keributan, dan suatu hari ayah temannya berkata, "Mengapa kalian tidak membuat sesuatu yang lebih berguna?" Saat itu Alexander Graham Bell bertanya, apa yang perlu di kerjakan. Dan ayah teman baiknya memberi tahu bahwa gandum harus di pisahkan dengan kulitnya. Pada umur 12 tahun, Alexander membuat peralatan sederhana yang mengkombinasikan dayung yang berputar dengan serangkaian sikat dari paku untuk memisahkan gandum dengan kulitnya. Peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama bertahun-tahun, dan sebagai 'hadiahnya', ayah temannya memberikan mereka kesempatan untuk bermain di sebuah bengkel (workshop) kecil untuk membuat 'penemuan baru'.
Mengapa matahari berwarna merah saat terbit dan terbenam
Saat matahari terbit dan terbenam, sinar dari matahari melakukan perjalanan yang lebih panjang dibandingkan dengan diwaktu lain seperti siang karena jarak antara kita dan matahari di waktu terbit dan terbenam lebih jauh dibandingkan diwaktu siang. Warna sinar yang mampu mencapai kita adalah warna yang mempunyai gelombang sinar lebih panjang yaitu merah. Inilah sebabnya mengapa matahari terlihat merah diwaktu tersebut
Posted from : http://www.ceritakecil.com/
Planet Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
- Mars dijuluki planet merah karena tertutup karat seperti debu. Bahkan suasana adalah merah muda, diwarnai oleh partikel debu yang dilemparkan ke atas dari permukaan.
- Mars memiliki permukaan yang berubah-ubah karena badai debu yang terus menerus.
- Mars memiliki banyak gunung berapi besar yang merupakan gunung berapi terbesar dalam tata surya kita dengan tinggi 21 km dan lebar 600 km.
- Mars memiliki lapisan atmosfir yang sangat tipis, sebagian besar terdiri dari karbon dioksida. Tipisnya lapisan ini sehingga tidaklah cukup tebal untuk memerangkap panas matahari seperti Venus, sehingga suhu planet ini sangat dingin. Suhu berkisar dari -120 Derajat Celcius pada malam musim dingin sampai 25 Derajat Celcius di musim panas.
- Mars memiliki banyak saluran, dataran dan lembah di permukaan yang dapat disebabkan oleh erosi air di masa lalu.
- Mars memiliki gaya gravitasi yang sangat lemah.
- Mars memiliki lapisan es di kutub yang terdiri dari Co2 beku (es kering) yang terletak di atas lapisan es.
Diet Coke VS Mentos
Hai teman-teman.. ketemu lagi nih.. Dah lama nih Dimas nggak nulis di blog Dimas. Kali ini kita akan membuat percobaan permainan lagi yang sudah populer, yaitu membuat "letusan" dengan diet coke dan permen mentos. Teman-teman sudah tahu semua kan bahan-bahan itu.. Diet coke atau bisa juga
dengan Pepsi diet dan permen mentos banyak dijual di toko-toko di sekitar kita.
Percobaan ini sangat menyenangkan dan pasti akan memukau teman-teman semua...
Bahan-bahan yang kita perlukan:
- Botol besar Diet Coke / Pepsi diet
- Sekitar satu bungkus permen Mentos
- Tabung kecil (untuk mempermudah memasukkan permen mentos)
- Kertas tebal secukupnya
Percobaan ini sangat menyenangkan dan pasti akan memukau teman-teman semua...
Bahan-bahan yang kita perlukan:
- Botol besar Diet Coke / Pepsi diet
- Sekitar satu bungkus permen Mentos
- Tabung kecil (untuk mempermudah memasukkan permen mentos)
- Kertas tebal secukupnya
Petunjuk:
1. Pastikan kita lakukan percobaan ini di tempat yang aman (terbuka) agar tidak mengotori sekitarnya.Harap tidak mencoba di dalam ruangan !!
2. Letakkan botol Diet Coke berdiri tegak dan buka tutupnya. Masukkan permen mentos ke dalam tabung dan letakkan kertas tebal pada mulut tabung (agar nantinya kita dapat memasukkan permen secara
cepat dan bersama-sama).
3. Letakkan tabung dengan bagian kertas dibawah tepat diatas mulut botol Diet coke. Lepaskan kertas dengan cepat agar permen dapat masuk dengan cepat ke dalam botol. Jika kita dapat melakukannya dengan benar maka air diet coke akan meluap keluar dari dalam botol. Wow... itu pemandangan yang sangat mengesankan.
Apa yang terjadi?
Meskipun ada beberapa teori yang berbeda tentang bagaimana percobaan ini bekerja, alasan yang paling logis adalah karena kombinasi karbon dioksida yang ada dalam Diet Coke dan bahan yang ditemukan pada permen Mentos yang saling bereaksi.
Suatu hal yang membuat minuman berkarbonasi adalah gas karbon dioksida yang dipompa saat minuman dikemas ke dalam botol di pabrik pembuatnya. Gas tidak bisa dilepaskan dari cairan dalam botol sampai kita menuangnya ke dalam gelas dan meminumnya dan ada juga yang akan dilepaskan ketika kita membuka tutup botolnya (lebih banyak lagi jika botol kita kocok sebelumnya).
Menjatuhkan permen mentos ke dalam Diet Coke mempercepat proses pelepasan gas yaitu saat permen menyentuh permukaan zat cair dan juga memungkinkan untuk membentuk gelembung pada area permukaan Mentos. Bentuk potongan permen mentos yang bulat oval juga secara dramatis dapat meningkatkan sejumlah besar gelembung terbentuk.
Selamat mencoba dan bersenang-senang
Perhatian :
- Harap berhati-hati saat melakukan percobaan ini agar tidak mengotori tempat percobaan
- Percobaan bekerja lebih baik dengan minuman diet coke daripada minuman soda lain karena bahan-bahan yang agak berbeda dan diet soda tidak begitu lengket.
Posted from : www.sciencekids.co.nz , www.youtube.com
Ketupat lebaran
Hari Raya Idul Fitri... Duh senangnya... Pakai baju baru, makan yang enak-enak, jalan-jalan... senang deh pokoknya...
Tapi kok waktu aku keliling buat sungkem semua pada masak ketupat ya...? Ibu masak ketupat.. Budhe masak ketupat.. Embah masak ketupat.. uyut juga masak ketupat.. semua pada masak ketupat... Ada apa dengan ketupat...? Wah rupanya ketupat itu sudah jadi tradisi. Tapi siapa sih yang pertama bikin ketupat sampai jadi tradisi..? atau bahkan ada sejarahnya ya..?
Tapi kok waktu aku keliling buat sungkem semua pada masak ketupat ya...? Ibu masak ketupat.. Budhe masak ketupat.. Embah masak ketupat.. uyut juga masak ketupat.. semua pada masak ketupat... Ada apa dengan ketupat...? Wah rupanya ketupat itu sudah jadi tradisi. Tapi siapa sih yang pertama bikin ketupat sampai jadi tradisi..? atau bahkan ada sejarahnya ya..?
Ketupat memang identik dengan hidangan pada hari raya Idul Fitri. Ada yang mengatakan tradisi ketupat ini berasal dari saat Islam masuk dan berkembang di tanah Jawa. Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.
Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
Waahhh... begitu ya ceritanya... ( menurut buku lho...)
Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
Waahhh... begitu ya ceritanya... ( menurut buku lho...)
Minal Aidin wal Faidzin
Hai teman-teman... Lebaran telah tiba... Ibu dah masak opor ayam sama ketupatnya dirumah... Nah sekarang waktunya Dimas mau ngucapin :
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H,
Minal Aidin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin..."
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H,
Minal Aidin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin..."
Bagaimana pelangi terbentuk
Poested from : http://www.ceritakecil.com/
Mengapa langit berwarna biru
Teman-teman tahu tidak mengapa langit berwarna biru..?
Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfir. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.
Posted from : http://www.ceritakecil.com/
Posted from : http://www.ceritakecil.com/
GNR tribute to Dangdut
Kretif apa merusak yah..? Kok Guns n' Roses jadi nyanyiin dangdut sih...
Buat fans GNR..Gimana neehhh...? (Terutama Budhe rose di Gresik yang dah lama jadi
fans beratnya...)
Meniup balon dengan Co2
Balon lagi...balon lagi...Bikin mainan apalagi dengan balon ya...?
Teman-teman kita bikin percobaan meniup balon saja yuk...Tapi dengan cara yang lain lho...
Bisa tidak ya...? Nah untuk memulai kita akan membutuhkan alat-alat ini :
* Balon
* Sekitar 40 ml air (satu cangkir sekitar 250 ml sehingga Anda tidak perlu banyak)
* Botol minuman ringan
* Sedotan
* Jus dari lemon / jeruk
* 1 sendok teh soda kue
langkah untuk membuatnya adalah :
1. Sebelum kita mulai, kita harus meregangkan balon agar membuatnya lebih mudah mengembang.
2. Tuangkan 40 ml air ke dalam botol minuman ringan.
3. Tambahkan satu sendok teh baking soda dan aduk hingga merata dengan sedotan sampai larut.
4. Tuang air jeruk lemon ke dalam botol dan segera letakkan ujung balon di atas mulut botol.
Apa yang terjadi?
Jika semuanya berjalan dengan baik maka balon akan mengembang! Kok bisa ya...?
Campuran jus lemon dengan baking soda akan menciptakan suatu reaksi kimia.
Baking soda bersifat basa, sementara jus lemon bersifat asam,
ketika keduanya digabungkan maka akan menciptakan karbon dioksida (CO2).
Gas Co2 akan naik dan masuk ke dalam balon melalui ujung botol minuman ringan, dan akan mengisi ruang balon,
maka balonpun akan mengembang seperti kita meniupnya.
Asyik kan percobaannya...Tapi hati-hati ya...jangan sampai meletus balonnya.
Jika kita tidak punya jus lemon maka kita dapat menggantikan air jeruk lemon dengan cuka.
Campuran jus lemon dengan baking soda akan menciptakan suatu reaksi kimia.
Baking soda bersifat basa, sementara jus lemon bersifat asam,
ketika keduanya digabungkan maka akan menciptakan karbon dioksida (CO2).
Gas Co2 akan naik dan masuk ke dalam balon melalui ujung botol minuman ringan, dan akan mengisi ruang balon,
maka balonpun akan mengembang seperti kita meniupnya.
Asyik kan percobaannya...Tapi hati-hati ya...jangan sampai meletus balonnya.
Jika kita tidak punya jus lemon maka kita dapat menggantikan air jeruk lemon dengan cuka.
Selamat mencoba...
Bermain Gelembung Sabun
Hampir semua orang pernah bermain dengan gelembung sabun. Gelembung ini adalah balon sabun yang diisi dengan udara dan terlihat indah. Namun, kita hanya dapat menikmati keindahannya dalam waktu yang tidak lama karena gelembung sabun ini ringan dan sangat rapuh. Ketika Anda meniup gelembung sabun, angin dengan kecepatan rendah pun akan menerbangkan gelembung sabun tersebut. Jika Anda meniup mereka ke udara didalam ruangan, maka akan segera jatuh & hilang bahkan sebelum sampai ke lantai. Karena gelembung sabun sangat ringan, maka akan dapat melayang di udara yang hanya sedikit lebih padat daripada udara yang mengisi mereka. Ketika gelembung sabun kita tempatkan ke dalam sebuah wadah berisi karbon dioksida, gelembung mengapung di atas karbon dioksida dan dapat kita lihat keindahannya. Di bawah ini adalah percobaan pada ruangan tertutup, dan gelembung sabun memperlihatkan banyak hal yang jarang kita lihat
Untuk membuat gelembung sabun melayang, Anda akan memerlukan bahan-bahan berikut:
* Sabun
* Alat untuk meniup gelembung sabun
* Wadah besar transparan tanpa tutup atas ( bisa dengan akuarium )
* 125 ml (½ cangkir) baking soda (natrium bikarbonat)
* 250 ml cuka
* Piring kaca ceper yang muat dalam wadah besar.
Letakkan wadah besar di atas meja di mana anda dapat dengan mudah melihat melalui sisinya. Tempatkan piring kaca ke dalam wadah transparan besar. Letakkan 125 mililiter (½ cangkir) baking soda diatas piring. Tuangkan 250 ml cuka ke dalam piring yang berisi baking soda. Campuran soda dan cuka akan segera mulai mendesis ketika mereka bereaksi dan membentuk gas karbon dioksida. Gas karbon dioksida lebih padat dari udara sehingga akan tertahan di dalam wadah besar asalkan tidak terganggu oleh udara di atas wadah. Karena karbon dioksida tidak berwarna, Anda tidak dapat melihat ke dalam wadah. Namun, Anda akan segera dapat mendeteksi keberadaannya dengan gelembung sabun.
Setelah bereaksi dan terdengar desisan mulai mereda (sekitar satu menit), tiup balon sabun dengan alat tiup di atas permukaan wadah besar, sehingga mereka masuk ke dalam wadah. Lakukan dengan hati-hati, jangan terlalu keras meniup. ( Jangan ditiupkan langsung ke wadah, karena akan meniup karbon dioksida keluar dari wadah ). Ketika gelembung sabun perlahan-lahan masuk ke dalam wadah maka tidak akan langsung tenggelam ke dasar, karena akan mengapung di permukaan yang mengandung karbon dioksida dalam wadah.
Ketika gelembung sudah mengambang di atas gas karbon dioksida dalam wadah, coba anda amati gelembung sabun dengan baik. Perhatikan apa yang tampak pada gelembung. Apa warna gelembung? Dapatkah anda melihat lebih dari satu warna pada gelembung? Apakah ada perubahan warna? Perhatikan ukuran gelembung, apakah ukurannya berubah? Perhatikan posisi gelembung, apakah tetap pada tingkat yang sama dalam wadah? Apakah gelembung itu bergerak?
Jika anda telah selesai mengamati gelembung, bersihkan campuran dalam piring dengan membilasnya menggunakan air.
Warna gelembung sabun berasal dari pantulan cahaya yang jatuh pada gelembung. Cahaya seperti dari matahari atau dari bola lampu, mengandung semua warna. Cahaya akan terlihat seperti gelombang pada permukaan gelembung sabun dan terlihat berwarna. Ketika cahaya dipantulkan dari gelembung, sebagian dari cahaya terlihat pada permukaan luar balon sabun dan ada yang terlihat dari permukaan bagian dalam balon sabun.
Gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan luar dan dalam dari gelembung sabun dapat berbeda satu sama lain. Pada saat gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan luar dan dalam balon sabun bertemu, intensitas warna cahaya meningkat. Jika puncak gelombang tercermin dari permukaan dalam bertemu pada lembah gelombang dari permukaan luar, intensitas cahaya akan hilang. Karena ketebalan permukaan yang bervariasi dan panjang gelombang cahaya yang menentukan warna berbeda-beda, daerah-daerah berbeda dari gelembung akan memiliki warna yang berbeda pula. Jika gelembung sabun mengambang di karbon dioksida selama lebih dari satu menit, anda dapat perhatikan bahwa gelembung perlahan-lahan menjadi lebih besar. Anda juga dapat perhatikan bahwa gelembung perlahan-lahan tenggelam ke dalam wadah. Baik perubahan bentuk dan naik turunnya gelembung adalah hasil dari proses yang sama. Ketika anda meniup, balon sabun akan dipenuhi dengan udara. Ketika balon ditiupkan dalam wadah yang berisi karbon dioksida, gelembung dikelilingi oleh gas ini. Gelembung membesar karena gas karbon dioksida bergerak ke dalam gelembung (melalui permukaan sabun) lebih cepat daripada udara bergerak keluar dari gelembung. Karbon dioksida dapat bergerak masuk melalui permukaan sabun lebih cepat daripada udara, karena lebih larut dalam air daripada udara. (Air adalah komponen utama dari gelembung-sabun ). Pada saat jumlah karbon dioksida dalam gelembung meningkat, gelembung menjadi lebih berat dan tenggelam pada wadah karbon dioksida di mana ia mengambang sebelumnya.
Setelah bereaksi dan terdengar desisan mulai mereda (sekitar satu menit), tiup balon sabun dengan alat tiup di atas permukaan wadah besar, sehingga mereka masuk ke dalam wadah. Lakukan dengan hati-hati, jangan terlalu keras meniup. ( Jangan ditiupkan langsung ke wadah, karena akan meniup karbon dioksida keluar dari wadah ). Ketika gelembung sabun perlahan-lahan masuk ke dalam wadah maka tidak akan langsung tenggelam ke dasar, karena akan mengapung di permukaan yang mengandung karbon dioksida dalam wadah.
Ketika gelembung sudah mengambang di atas gas karbon dioksida dalam wadah, coba anda amati gelembung sabun dengan baik. Perhatikan apa yang tampak pada gelembung. Apa warna gelembung? Dapatkah anda melihat lebih dari satu warna pada gelembung? Apakah ada perubahan warna? Perhatikan ukuran gelembung, apakah ukurannya berubah? Perhatikan posisi gelembung, apakah tetap pada tingkat yang sama dalam wadah? Apakah gelembung itu bergerak?
Jika anda telah selesai mengamati gelembung, bersihkan campuran dalam piring dengan membilasnya menggunakan air.
Warna gelembung sabun berasal dari pantulan cahaya yang jatuh pada gelembung. Cahaya seperti dari matahari atau dari bola lampu, mengandung semua warna. Cahaya akan terlihat seperti gelombang pada permukaan gelembung sabun dan terlihat berwarna. Ketika cahaya dipantulkan dari gelembung, sebagian dari cahaya terlihat pada permukaan luar balon sabun dan ada yang terlihat dari permukaan bagian dalam balon sabun.
Gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan luar dan dalam dari gelembung sabun dapat berbeda satu sama lain. Pada saat gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan luar dan dalam balon sabun bertemu, intensitas warna cahaya meningkat. Jika puncak gelombang tercermin dari permukaan dalam bertemu pada lembah gelombang dari permukaan luar, intensitas cahaya akan hilang. Karena ketebalan permukaan yang bervariasi dan panjang gelombang cahaya yang menentukan warna berbeda-beda, daerah-daerah berbeda dari gelembung akan memiliki warna yang berbeda pula. Jika gelembung sabun mengambang di karbon dioksida selama lebih dari satu menit, anda dapat perhatikan bahwa gelembung perlahan-lahan menjadi lebih besar. Anda juga dapat perhatikan bahwa gelembung perlahan-lahan tenggelam ke dalam wadah. Baik perubahan bentuk dan naik turunnya gelembung adalah hasil dari proses yang sama. Ketika anda meniup, balon sabun akan dipenuhi dengan udara. Ketika balon ditiupkan dalam wadah yang berisi karbon dioksida, gelembung dikelilingi oleh gas ini. Gelembung membesar karena gas karbon dioksida bergerak ke dalam gelembung (melalui permukaan sabun) lebih cepat daripada udara bergerak keluar dari gelembung. Karbon dioksida dapat bergerak masuk melalui permukaan sabun lebih cepat daripada udara, karena lebih larut dalam air daripada udara. (Air adalah komponen utama dari gelembung-sabun ). Pada saat jumlah karbon dioksida dalam gelembung meningkat, gelembung menjadi lebih berat dan tenggelam pada wadah karbon dioksida di mana ia mengambang sebelumnya.
Balon vs api
Waahhh...bulan puasa kayak gini selain mengisi hari dengan ibadah enaknya ngapain lagi ya....Nah bagaimana kalau kita belajar sambil bermain yuk...Misalnya dengan mempraktekkan pelajaran disekolah. Seperti apa ya...? balooonnn... Ya...kita akan bermain dengan balon.
Teman – teman tahu kan kalau balon itu mudah sekali meletus jika terkena benda tajam ataupun terkena benda panas, jadi waktu kita bermain balon harus berhati-hati dan harus kita jauhkan dari benda tajam maupun panas. Tapi sekarang kita coba yuk bagaimana caranya biar balon yang terkena api tetapi tidak meletus. Bisa nggak ya..?
Nah untuk percobaan ini, kita akan memerlukan alat-alat ini :
Nah untuk percobaan ini, kita akan memerlukan alat-alat ini :
* Dua balon yang belum ditiup
* Korek api
* Air
Sekarang kita mulai percobaannya yuk….
Pertama salah satu balon kita tiup kemudian ikat ujung balonnya. Balon yang satunya lagi kita isi dengan air sebelum ditiup kira-kira 120 mililiter ( setengah cangkir ), kemudian kita tiup dan ikat juga ujung balonnya.
Nyalakan korek api dan dekatkan api ke bawah balon pertama. Biarkan api menyentuh balon. Apa yang terjadi..? Balon pasti akan meletus, mungkin bahkan sebelum api menyentuhnya. Kemudian nyalakan lagi korek api dan dekatkan kebawah balon kedua yang berisi air. Bagaimana dengan balon yang kedua..? Balon tidak akan meletus, dan bahkan kita bias melihat ada sedikit jelaga yang terbentuk dibawah balon kedua.
Mengapa balon pertama yang tidak diisi air meletus pada saat terkena panas dari api..?
Dan mengapa balon kedua yang diisi dengan air tidak meletus saat terkena panas dari api..?
Api memanaskan benda-benda yang ada didekatnya. Api memanaskan karet dari kedua balon. Karet dari balon tanpa air menjadi panas, sehingga balon menjadi terlalu lemah untuk melawan tekanan udara dari dalam balon dan balon akan meletus. Pada saat api kita dekatkan dengan balon yang berisi air, maka air dalam balon akan menyerap sebagian besar panas dari nyala api. Kemudian karet balon tidak akan menjadi sangat panas. Karena karet tidak menjadi panas, tidak melemahkan balon, dan balon tidak meletus.
Air adalah benda yang sangat baik menyerap panas. Dibutuhkan panas yang tinggi untuk mengubah suhu air. Akan dibutuhkan sepuluh kali lipat panas untuk menaikkan suhu 1 gram air pada suhu tertentu dibandingkan jika untuk menaikkan suhu 1 gram besi pada suhu yang sama. Inilah sebabnya mengapa begitu lama diperlukan waktu untuk mendidihkan air pada teko. Di sisi lain, ketika air mendingin, ia melepaskan banyak panas. Inilah sebabnya mengapa daerah-daerah dekat laut atau daerah perairan besar lainnya tidak sedingin air di musim dingin seperti daerah-daerah lainnya.
Pertama salah satu balon kita tiup kemudian ikat ujung balonnya. Balon yang satunya lagi kita isi dengan air sebelum ditiup kira-kira 120 mililiter ( setengah cangkir ), kemudian kita tiup dan ikat juga ujung balonnya.
Nyalakan korek api dan dekatkan api ke bawah balon pertama. Biarkan api menyentuh balon. Apa yang terjadi..? Balon pasti akan meletus, mungkin bahkan sebelum api menyentuhnya. Kemudian nyalakan lagi korek api dan dekatkan kebawah balon kedua yang berisi air. Bagaimana dengan balon yang kedua..? Balon tidak akan meletus, dan bahkan kita bias melihat ada sedikit jelaga yang terbentuk dibawah balon kedua.
Mengapa balon pertama yang tidak diisi air meletus pada saat terkena panas dari api..?
Dan mengapa balon kedua yang diisi dengan air tidak meletus saat terkena panas dari api..?
Api memanaskan benda-benda yang ada didekatnya. Api memanaskan karet dari kedua balon. Karet dari balon tanpa air menjadi panas, sehingga balon menjadi terlalu lemah untuk melawan tekanan udara dari dalam balon dan balon akan meletus. Pada saat api kita dekatkan dengan balon yang berisi air, maka air dalam balon akan menyerap sebagian besar panas dari nyala api. Kemudian karet balon tidak akan menjadi sangat panas. Karena karet tidak menjadi panas, tidak melemahkan balon, dan balon tidak meletus.
Air adalah benda yang sangat baik menyerap panas. Dibutuhkan panas yang tinggi untuk mengubah suhu air. Akan dibutuhkan sepuluh kali lipat panas untuk menaikkan suhu 1 gram air pada suhu tertentu dibandingkan jika untuk menaikkan suhu 1 gram besi pada suhu yang sama. Inilah sebabnya mengapa begitu lama diperlukan waktu untuk mendidihkan air pada teko. Di sisi lain, ketika air mendingin, ia melepaskan banyak panas. Inilah sebabnya mengapa daerah-daerah dekat laut atau daerah perairan besar lainnya tidak sedingin air di musim dingin seperti daerah-daerah lainnya.
Nah teman-teman, selamat mencoba ya...Tapi harus berhati-hati lho...
Lebaran sebentar lagi...
Marhaban yaa Ramadhan......Telah datang bulan yang penuh berkah dan dibukanya pintu ampunan...buat semua teman-teman saya menyampaikan Mohon Maaf Lahir & Batin atas segala khilaf kata dan perbuatan.......Semoga kita diberi ketetapan Iman dalam menjalankan ibadah puasa dan mendapatkan Ridho Allah SWT. Amieen ya Rabbal Alamin...........
Einstein Gaptek juga lho...
Hai teman - teman...tahu si jenius Albert Einstein kan...Dia adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Tapi teman - teman tahu nggak kalau si jenius Albert Einstein ternyata Gaptek ( Gagap Teknologi ) juga lho....Mau tahu kenapa dibilang Gaptek...? Ternyata Einstein itu nggak tahu apa itu SMS, Internet, Blogging, Email, apalagi facebook... He..he..he..he.. Ya iya laaahhh...kan pada jamannya dia teknologi itu belum ada.....he..he..he..he...
Size of the universe
Hai teman-teman...kemarin aku lihat video di Youtube tentang ukuran alam semesta lho...Wooww..ternyata besar sekali... Lihat yuk vidoenya...
Hujan Meteor Perseids
Pada saat saya memposting berita ini, di komputer kesayanganku menunjukkan pukul 12:48 memasuki tanggal 12 Agustus 2009. Menurut beberapa sumber, mulai tanggal 12-14 Agustus setiap tahunnya akan terjadi Hujan Meteor Perseids.
Perseids adalah hujan meteor yang dimulai dari pertengahan bulan Juli, dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 12-14 Agustus. Perseids terjadi dari partikel yang berasal dari ekor komet Swift-Tuttle. Hujan meteor ini dinamakan Perseids karena hujan meteor ini terlihat seakan-akan berasal dari rasi Perseus.
Google Indonesia memperingati hujan Hujan Meteor Perseids dengan mengganti logonya. Untuk mengetahui lebih lenjut apa itu Perseids, anda bisa membaca artikel ini.
Sumber : http://ayahdrajat.com
The vacation journey
Hai semua...ketemu lagi neehhh...
Kali ini dimas mau ceritain liburan sekolah dimas...
Liburan kali ini dimas cuma jalan-jalan di seputar kota aja, gak kemana-mana cuma jalan-jalan sama ayah,ibu sama adek adit...Nih loh fotonya...
Di Baturraden
Bareng mas Krisna,mba' Nawang sama adek Adit
Bareng mba' Nawang yang lagi bergaya pragawati...
Yang ini d pantai ayah...
Looking for the lost treasure...
Nah kalau yang ini mau ikutan mejeng sepupuku "RAFI" adeknya mas fajar...
Kali ini dimas mau ceritain liburan sekolah dimas...
Liburan kali ini dimas cuma jalan-jalan di seputar kota aja, gak kemana-mana cuma jalan-jalan sama ayah,ibu sama adek adit...Nih loh fotonya...
Di Baturraden
Bareng mas Krisna,mba' Nawang sama adek Adit
Bareng mba' Nawang yang lagi bergaya pragawati...
Yang ini d pantai ayah...
Looking for the lost treasure...
Nah kalau yang ini mau ikutan mejeng sepupuku "RAFI" adeknya mas fajar...
Action Pic
Hai teman-teman...setelah lama ayah belum mau bantuin posting cerita aku, sekarang dah maulagi nih...(katanya sibuk di blog lain).
Nih lho gambar-gambar aku sama teman-teman lagi "action" di acara sekolahku...
Ada videonya nih...
Nih lho gambar-gambar aku sama teman-teman lagi "action" di acara sekolahku...
Spoiler Untuk lihat Foto lainnya:
Spoiler Untuk lihat Video lainnya:
SD PURBA ADHI SUTA - Purbalingga
Hai teman - teman... Eh lambang apa tuh diatas ya...
Nah buat yang belum tahu itu adalah lambang sekolahku
SD PURBA ADHI SUTA - Purbalingga ( SD PAS ).
Sekarang aku duduk di kelas 2 SD PAS bareng mas Fajar,
mas Noval sama mbak Galuh...Nih foto kita lagi pada nampang..
Asyik kan kelasnya...Wah mbak Galuh paling cantik tuh..He..he..he..
Nah kalau yang diatas itu foto dikelas waktu mau pulang selesai
latihan tari. Latihan tari..? Iya latihan tari untuk mengisi event
asyik disekolahku... Event apa tuh...? Di SD PAS bulan April ini
mulai tanggal 4 April 2009 mau ada event yang asyik lho...Cool abis...
Ada Seminar Pendidikan tentang Pengenalan & Penanganan Anak
Kesulitan Belajar Pada anak TK & SD (Autis, Hiperaktif, Dll.)
Terus ada lomba - lombanya seperti Lomba Menggambar pada
Layang - layang, lomba Melukis di Piringan Tanah Liat, Lomba
Mewarnai, juga Lomba Futsal yang semuanya hadiahnya heboh lho...
Terus aku bareng teman - teman mau tampil di panggung untuk
mengisi acara (biar rame n' heboh..). Ada tari, nyanyi dll.
Teman - teman ada yang mau ikutan...? Bisa kok... Hubungi saja
guru atau pengurus SD PAS Purbalingga di Jl. Let.Jend. S.Parman
Purbalingga Telepon (0281) 894055 Faximile (0281) 894237
atau melalui Contact Person :
Ibu Hesti Rinawati, S.Pd : 081542935870
Ibu Hanif Muslimah : 081391072808
Bpk. Mukharom : 08129006182
Bisa juga langsung klik di tulisan atas yang berwarna dan pakai
garis bawah untuk melihat brosurnya.
Nah buat teman - teman yang mau lihat acaranya juga bisa atau
tunggu tulisan Dimas selanjutnya ya...Nanti Dimas ceritain...
Salam.
Mau ikutan kuliah online?
Pernah dengar nama universitas ini? Harvard, MIT (Massachusetts Institute of Technology), dan Stanford. Nama-nama yang sebagian besar sudah cukup dikenal oleh banyak orang, tidak hanya di negara asalnya saja tapi juga di seluruh dunia. Fasilitas kuliah yang super lengkap dan terdepan, dosen/ pengajar yang berkualitas, dan yang menjadi faktor utama adalah penelitian/ riset yang dihasilkan banyak berguna bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan, kemudian banyak dari lulusannya yang sukses dalam membangun suatu perusahaan dan terkenal sampai keluar negeri. Sehingga menjadi salah satu kampus idaman di seluruh dunia. Dan apakah Anda punya angan-angan untuk bisa merasakan bagaimana menuntut ilmu di sana?Tapi, bermasalah dengan keterbatasan jarak ataupun dana? Berterima kasihlah kepada Bapak Richard Ludlow
Beliau adalah salah satu dosen pengajar di universitas Yale, New England, USA. Di saat sedang mencari bahan untuk kelas aljabar linier dari internet secara tidak sengaja menemukan video kuliah online dari salah seorang profesor matematika di MIT, yaitu Gilbert Strang. Dari situ akhirnya muncul sebuah ide untuk membuat sebuah situs online yang bisa diakses secara mudah dan berisi berbagai video yang berkaitan dengan akademis dan dibawakan oleh dosen tamu dari berbagai universitas ternama. Sebelumnya video-video akademis tersebar-sebar di berbagai macam situs dan format yang berbeda-beda sehingga sulit dicari dan diakses.
Akhirnya situs yang bernama Academic Earth diluncurkan oleh Ludlow. Akses situsnya dan Anda langsung bisa menonton berbagai video yang tersedia di sana tanpa perlu mendaftar. Jika Anda memutuskan untuk mendaftar Anda akan mendapatkan fasilitas untuk dapat menandai dan menyimpan daftar video favorit. Di dalam situs tersebut telah disediakan 17 jenis materi kuliah yang berkaitan dengan astromnomi, ilmu komputer, ekonomi, sejarah, agama, dan lain sebagainya.
Sekarang tunggu apa lagi? Kalau ada niat pasti Anda akan diberi jalan. Fasilitas susah banyak tersedia tidak ada lagi batasan dan halangan dalam hal jarak, waktu dan biaya seperti dulu. Sebelum menyaksikan videonya mungkin bisa Anda baca-baca dulu materinya dari buku atau ebook yang berkaitan, supaya ilmu yang didapat dapat lebih masuk dan mudah dimengerti. Kekurangannya adalah kendala bahasa, materi disampaikan dalam bahasa Inggris saja, tapi mungkin kedepannya bisa ditambah fitur captions/ subtitle seperti yang dimiliki Youtube dan yang terakhir Anda tidak bisa bertanya langsung ke dosennya .
(Berita dikutip dari "Berita komputer & Berita Teknologi Terbaru" : http://udaramaya.com)
Beliau adalah salah satu dosen pengajar di universitas Yale, New England, USA. Di saat sedang mencari bahan untuk kelas aljabar linier dari internet secara tidak sengaja menemukan video kuliah online dari salah seorang profesor matematika di MIT, yaitu Gilbert Strang. Dari situ akhirnya muncul sebuah ide untuk membuat sebuah situs online yang bisa diakses secara mudah dan berisi berbagai video yang berkaitan dengan akademis dan dibawakan oleh dosen tamu dari berbagai universitas ternama. Sebelumnya video-video akademis tersebar-sebar di berbagai macam situs dan format yang berbeda-beda sehingga sulit dicari dan diakses.
Akhirnya situs yang bernama Academic Earth diluncurkan oleh Ludlow. Akses situsnya dan Anda langsung bisa menonton berbagai video yang tersedia di sana tanpa perlu mendaftar. Jika Anda memutuskan untuk mendaftar Anda akan mendapatkan fasilitas untuk dapat menandai dan menyimpan daftar video favorit. Di dalam situs tersebut telah disediakan 17 jenis materi kuliah yang berkaitan dengan astromnomi, ilmu komputer, ekonomi, sejarah, agama, dan lain sebagainya.
Video
Total video kuliah ada sekitar 2,395 dengan durasi untuk tiap video berbeda-beda, ada yang hanya beberapa menit sampai yang berjam-jam tergantung materi yang dibawakan oleh dua ratusan dosen dari universitas Yale, MIT, Hardvard, Stanford, UC Berkeley, dan Princeton. Yang manarik dari salah satu dosen tamunya terdapat nama Larry Page yang merupakan pendiri Google, CEO Yahoo sekarang Carol Bartz, dan nama-nama terkenal lain yang mau berbagi ilmunya di sana. Dengan antar muka yang mudah Anda bisa mencari berdasarkan mata kuliah, nama universitas ataupun dosen pengajarnya. Oleh pihak editor situs beberapa video yang berbeda, tapi memiliki kesamaan tema di satukan dalam bentuk playlist dan bisa Anda akses melalui tab Playlist.Bukan Ide Baru
Ya, situs yang khusus menyimpan dan video-video akademis sudah ada sebelumnya, contohnya seperti Big Think dan Fora.TV. Tidak seperti Big Think, Academic Earth tidak membuat sendiri kontennya, situs ini hanya mengumpulkan dan mengelola konten akademis yang sudah ada sebelumnya. Dan Fora.TV lebih fokus pada topik-topik umum. Tetapi Academic Earth memiliki rencana yang berbeda, yaitu untuk menyediakan kuliah online secara gratis, Anda diberi kebebasan untuk menyebarkan video yang ada, menempatkannya di situs, atau Anda bisa unduh langsung jika koneksi internet kurang mencukupi untuk streaming video.Kedepannya
Fasilitas yang diberikan di situs masih terasa kurang lengkap. Untuk itu Ludlow berencana untuk menambah beberapa fitur baru seperti sistem komentar untuk video, sehingga jika ada yang tidak dimengerti bisa kita tanyakan langsung dengan harapan ada orang lain yang bisa membantu menjawab. Ludlow juga berencana untuk mendapatkan uang dari iklan untuk penyediaan peralatan mengajar dan layanan pendidikan, dan juga berbagi pendapatan dengan pemilik konten video. Selain konten dari universitas yang sudah ada sekarang ini, situs akan ditambah lagi dengan konten dari lembaga peneliti, konferensi, dan agen pemerintah AS. Kuliah dalam bentuk MP3 yang bisa diunduh dan Anda bawa juga menjadi salah satu rencana Ludlow untuk lebih membebaskan ilmu pengetahuan.Sekarang tunggu apa lagi? Kalau ada niat pasti Anda akan diberi jalan. Fasilitas susah banyak tersedia tidak ada lagi batasan dan halangan dalam hal jarak, waktu dan biaya seperti dulu. Sebelum menyaksikan videonya mungkin bisa Anda baca-baca dulu materinya dari buku atau ebook yang berkaitan, supaya ilmu yang didapat dapat lebih masuk dan mudah dimengerti. Kekurangannya adalah kendala bahasa, materi disampaikan dalam bahasa Inggris saja, tapi mungkin kedepannya bisa ditambah fitur captions/ subtitle seperti yang dimiliki Youtube dan yang terakhir Anda tidak bisa bertanya langsung ke dosennya .
(Berita dikutip dari "Berita komputer & Berita Teknologi Terbaru" : http://udaramaya.com)
What experts say
Instead of being daunted by choosing your child's first school, see it as an exciting opportunity for your child and family. Start by talking to other parents to get first-hand feedback about schools. Some preschools don't advertise, getting all of their applicants by word-of-mouth.
What experts say
Then, make a list of options, checking out the schools' accreditation with the nonprofit organization National Association of Early Childhood Education. Use simple logistics: Do you want your child to go to school five days a week, or just three mornings a week? Do you want to be able to walk or ride a bike with your child to school? Are you looking for someplace close to your office? How important are extended hours?
Next familiarize yourself with various philosophies, such as Montessori, Reggio Emilia, and Waldorf -- at times it can sound like a menu at a restaurant, but don't get too bogged down by titles, as individual teachers have a strong influence on a school. Also, preschool is largely about play rather than strict learning, reminds esteemed child development expert Penelope Leach.
Finally, plan a visit during school hours and observe the children. Ultimately, go with your gut instinct.
What experts say
Then, make a list of options, checking out the schools' accreditation with the nonprofit organization National Association of Early Childhood Education. Use simple logistics: Do you want your child to go to school five days a week, or just three mornings a week? Do you want to be able to walk or ride a bike with your child to school? Are you looking for someplace close to your office? How important are extended hours?
Next familiarize yourself with various philosophies, such as Montessori, Reggio Emilia, and Waldorf -- at times it can sound like a menu at a restaurant, but don't get too bogged down by titles, as individual teachers have a strong influence on a school. Also, preschool is largely about play rather than strict learning, reminds esteemed child development expert Penelope Leach.
Finally, plan a visit during school hours and observe the children. Ultimately, go with your gut instinct.
Who regulates lawyers
Who regulates lawyers
A key difference among countries is whether lawyers should be regulated solely by an independent judiciary and its subordinate institutions (a self-regulating legal profession), or whether lawyers should be subject to supervision by the Ministry of Justice in the executive branch.
In most civil law countries, the government has traditionally exercised tight control over the legal profession in order to ensure a steady supply of loyal judges and bureaucrats. That is, lawyers were expected first and foremost to serve the state, and the availability of counsel for private litigants was an afterthought.
Even in civil law countries like Norway which have partially self-regulating professions, the Ministry of Justice is the sole issuer of licenses, and makes its own independent re-evaluation of a lawyer's fitness to practice after a lawyer has been expelled from the Advocates' Association.
Brazil is an unusual exception in that its national Order of Advocates has become a fully self-regulating institution (with direct control over licensing) and has successfully resisted government attempts to place it under the control of the Ministry of Labor.
Of all the civil law countries, Communist countries historically went the farthest towards total state control, with all Communist lawyers forced to practice in collectives by the mid-1950s.
China is a prime example: technically, the People's Republic of China did not have lawyers, and instead had only poorly-trained, state-employed "legal workers," prior to the enactment of a comprehensive reform package in 1996 by the Standing Committee of the National People's Congress.
In contrast, common law lawyers have traditionally regulated themselves through institutions where the influence of non-lawyers, if any, was weak and indirect (despite nominal state control).
Such institutions have been traditionally dominated by private practitioners who opposed strong state control of the profession on the grounds that it would endanger the ability of lawyers to zealously and competently advocate their clients' causes in the adversarial system of justice.
However, the concept of the self-regulating profession has been criticized as a sham which serves to legitimize the professional monopoly while protecting the profession from public scrutiny.
Disciplinary mechanisms have been astonishingly ineffective, and penalties have been light or nonexistent.
A key difference among countries is whether lawyers should be regulated solely by an independent judiciary and its subordinate institutions (a self-regulating legal profession), or whether lawyers should be subject to supervision by the Ministry of Justice in the executive branch.
In most civil law countries, the government has traditionally exercised tight control over the legal profession in order to ensure a steady supply of loyal judges and bureaucrats. That is, lawyers were expected first and foremost to serve the state, and the availability of counsel for private litigants was an afterthought.
Even in civil law countries like Norway which have partially self-regulating professions, the Ministry of Justice is the sole issuer of licenses, and makes its own independent re-evaluation of a lawyer's fitness to practice after a lawyer has been expelled from the Advocates' Association.
Brazil is an unusual exception in that its national Order of Advocates has become a fully self-regulating institution (with direct control over licensing) and has successfully resisted government attempts to place it under the control of the Ministry of Labor.
Of all the civil law countries, Communist countries historically went the farthest towards total state control, with all Communist lawyers forced to practice in collectives by the mid-1950s.
China is a prime example: technically, the People's Republic of China did not have lawyers, and instead had only poorly-trained, state-employed "legal workers," prior to the enactment of a comprehensive reform package in 1996 by the Standing Committee of the National People's Congress.
In contrast, common law lawyers have traditionally regulated themselves through institutions where the influence of non-lawyers, if any, was weak and indirect (despite nominal state control).
Such institutions have been traditionally dominated by private practitioners who opposed strong state control of the profession on the grounds that it would endanger the ability of lawyers to zealously and competently advocate their clients' causes in the adversarial system of justice.
However, the concept of the self-regulating profession has been criticized as a sham which serves to legitimize the professional monopoly while protecting the profession from public scrutiny.
Disciplinary mechanisms have been astonishingly ineffective, and penalties have been light or nonexistent.
Earning the right to practice law
Earning the right to practice law
Some jurisdictions grant a "diploma privilege" to certain institutions, so that merely earning a degree or credential from those institutions is the primary qualification for practicing law.
Mexico allows anyone with a law degree to practice law. However, in a large number of countries, a law student must pass a bar examination (or a series of such examinations) before receiving a license to practice.
In a handful of U.S. states, one may become an attorney by simply passing the bar examination, without having to attend law school first (though very few people actually become lawyers that way).
Some countries require a formal apprenticeship with an experienced practitioner, while others do not. For example, a few jurisdictions still allow an apprenticeship in place of any kind of formal legal education (though the number of persons who actually become lawyers that way is increasingly rare).
Some jurisdictions grant a "diploma privilege" to certain institutions, so that merely earning a degree or credential from those institutions is the primary qualification for practicing law.
Mexico allows anyone with a law degree to practice law. However, in a large number of countries, a law student must pass a bar examination (or a series of such examinations) before receiving a license to practice.
In a handful of U.S. states, one may become an attorney by simply passing the bar examination, without having to attend law school first (though very few people actually become lawyers that way).
Some countries require a formal apprenticeship with an experienced practitioner, while others do not. For example, a few jurisdictions still allow an apprenticeship in place of any kind of formal legal education (though the number of persons who actually become lawyers that way is increasingly rare).
Protecting intellectual property
Protecting intellectual property
In virtually all countries, patents, trademarks, industrial designs and other forms of intellectual property must be formally registered with a government agency in order to receive maximum protection under the law.
The division of such work among lawyers, licensed non-lawyer jurists/agents, and ordinary clerks or scriveners varies greatly from one country to the next.
In virtually all countries, patents, trademarks, industrial designs and other forms of intellectual property must be formally registered with a government agency in order to receive maximum protection under the law.
The division of such work among lawyers, licensed non-lawyer jurists/agents, and ordinary clerks or scriveners varies greatly from one country to the next.
Legal advice
Legal advice
Legal advice is the application of abstract principles of law to the concrete facts of the client's case in order to advise the client about what they should do next.
In many countries, only a properly licensed lawyer may provide legal advice to clients for good consideration, even if no lawsuit is contemplated or is in progress.
Therefore, even conveyancers and corporate in-house counsel must first get a license to practice, though they may actually spend very little of their careers in court. Failure to obey such a rule is the crime of unauthorized practice of law.
In other countries, jurists who hold law degrees are allowed to provide legal advice to individuals or to corporations, and it is irrelevant if they lack a license and cannot appear in court.
Some countries go further; in England and Wales, there is no general prohibition on the giving of legal advice.
Sometimes civil law notaries are allowed to give legal advice, as in Belgium.
In many countries, non-jurist accountants may provide what is technically legal advice in tax and accounting matters.
Legal advice is the application of abstract principles of law to the concrete facts of the client's case in order to advise the client about what they should do next.
In many countries, only a properly licensed lawyer may provide legal advice to clients for good consideration, even if no lawsuit is contemplated or is in progress.
Therefore, even conveyancers and corporate in-house counsel must first get a license to practice, though they may actually spend very little of their careers in court. Failure to obey such a rule is the crime of unauthorized practice of law.
In other countries, jurists who hold law degrees are allowed to provide legal advice to individuals or to corporations, and it is irrelevant if they lack a license and cannot appear in court.
Some countries go further; in England and Wales, there is no general prohibition on the giving of legal advice.
Sometimes civil law notaries are allowed to give legal advice, as in Belgium.
In many countries, non-jurist accountants may provide what is technically legal advice in tax and accounting matters.
Education
Education
The educational prerequisites to becoming a lawyer vary greatly from country to country. In some countries, law is taught by a faculty of law, which is a department of a university's general undergraduate college.
Law students in those countries pursue a Master or Bachelor of Laws degree. In some countries it is common or even required for students to earn another bachelor's degree at the same time. Nor is the LL.B the sole obstacle; it is often followed by a series of advanced examinations, apprenticeships, and additional coursework at special government institutes.
In other countries, particularly the United States, law is primarily taught at law schools. In the United States and countries following the American model, (such as Canada with the exception of the province of Quebec) law schools are graduate/professional schools where a bachelor's degree is a prerequisite for admission. Most law schools are part of universities but a few are independent institutions.
Law schools in the United States (and some in Canada and elsewhere) award graduating students a J.D. (Juris Doctor/Doctor of Jurisprudence) (as opposed to the Bachelor of Laws) as the practitioner's law degree.
However, like other professional doctorates (including the M.D.), the J.D. is not the exact equivalent of the Ph.D., since it does not require the submission of a full dissertation based on original research.
Many schools also offer post-doctoral law degrees such as the LL.M (Legum Magister/Master of Laws), or the S.J.D. (Scientiae Juridicae Doctor/Doctor of the Science of Law) for students interested in advancing their knowledge and credentials in a specific area of law.
The methods and quality of legal education vary widely. Some countries require extensive clinical training in the form of apprenticeships or special clinical courses. Others do not, like Venezuela.
A few countries prefer to teach through assigned readings of judicial opinions (the casebook method) followed by intense in-class cross-examination by the professor (the Socratic method).
Many others have only lectures on highly abstract legal doctrines, which forces young lawyers to figure out how to actually think and write like a lawyer at their first apprenticeship (or job).
Depending upon the country, a typical class size could range from five students in a seminar to five hundred in a giant lecture room. In the United States, law schools maintain small class sizes, and as such, grant admissions on a more limited and competitive basis.
Some countries, particularly industrialized ones, have a traditional preference for full-time law programs, while in developing countries, students often work full- or part-time to pay the tuition and fees of their part-time law programs.
Law schools in developing countries share several common problems, such as an overreliance on practicing judges and lawyers who treat teaching as a part-time hobby (and a concomitant scarcity of full-time law professors); incompetent faculty with questionable credentials; and textbooks that lag behind the current state of the law by two or three decades.
The educational prerequisites to becoming a lawyer vary greatly from country to country. In some countries, law is taught by a faculty of law, which is a department of a university's general undergraduate college.
Law students in those countries pursue a Master or Bachelor of Laws degree. In some countries it is common or even required for students to earn another bachelor's degree at the same time. Nor is the LL.B the sole obstacle; it is often followed by a series of advanced examinations, apprenticeships, and additional coursework at special government institutes.
In other countries, particularly the United States, law is primarily taught at law schools. In the United States and countries following the American model, (such as Canada with the exception of the province of Quebec) law schools are graduate/professional schools where a bachelor's degree is a prerequisite for admission. Most law schools are part of universities but a few are independent institutions.
Law schools in the United States (and some in Canada and elsewhere) award graduating students a J.D. (Juris Doctor/Doctor of Jurisprudence) (as opposed to the Bachelor of Laws) as the practitioner's law degree.
However, like other professional doctorates (including the M.D.), the J.D. is not the exact equivalent of the Ph.D., since it does not require the submission of a full dissertation based on original research.
Many schools also offer post-doctoral law degrees such as the LL.M (Legum Magister/Master of Laws), or the S.J.D. (Scientiae Juridicae Doctor/Doctor of the Science of Law) for students interested in advancing their knowledge and credentials in a specific area of law.
The methods and quality of legal education vary widely. Some countries require extensive clinical training in the form of apprenticeships or special clinical courses. Others do not, like Venezuela.
A few countries prefer to teach through assigned readings of judicial opinions (the casebook method) followed by intense in-class cross-examination by the professor (the Socratic method).
Many others have only lectures on highly abstract legal doctrines, which forces young lawyers to figure out how to actually think and write like a lawyer at their first apprenticeship (or job).
Depending upon the country, a typical class size could range from five students in a seminar to five hundred in a giant lecture room. In the United States, law schools maintain small class sizes, and as such, grant admissions on a more limited and competitive basis.
Some countries, particularly industrialized ones, have a traditional preference for full-time law programs, while in developing countries, students often work full- or part-time to pay the tuition and fees of their part-time law programs.
Law schools in developing countries share several common problems, such as an overreliance on practicing judges and lawyers who treat teaching as a part-time hobby (and a concomitant scarcity of full-time law professors); incompetent faculty with questionable credentials; and textbooks that lag behind the current state of the law by two or three decades.
Research and drafting of court papers
Often, lawyers brief a court in writing on the issues in a case before the issues can be orally argued. They may have to perform extensive research into relevant facts and law while drafting legal papers and preparing for oral argument.
In England, the usual division of labour is that a solicitor will obtain the facts of the case from the client and then brief a barrister (usually in writing).
The barrister then researches and drafts the necessary court pleadings (which will be filed and served by the solicitor) and orally argues the case.
In Spain, the procurator merely signs and presents the papers to the court, but it is the advocate who drafts the papers and argues the case.
In some countries, like Japan, a scrivener or clerk may fill out court forms and draft simple papers for lay persons who cannot afford or do not need attorneys, and advise them on how to manage and argue their own cases.
Often, lawyers brief a court in writing on the issues in a case before the issues can be orally argued. They may have to perform extensive research into relevant facts and law while drafting legal papers and preparing for oral argument.
In England, the usual division of labour is that a solicitor will obtain the facts of the case from the client and then brief a barrister (usually in writing).
The barrister then researches and drafts the necessary court pleadings (which will be filed and served by the solicitor) and orally argues the case.
In Spain, the procurator merely signs and presents the papers to the court, but it is the advocate who drafts the papers and argues the case.
In some countries, like Japan, a scrivener or clerk may fill out court forms and draft simple papers for lay persons who cannot afford or do not need attorneys, and advise them on how to manage and argue their own cases.
Oral argument in the courts
Oral argument in the courts
Arguing a client's case before a judge or jury in a court of law is the traditional province of the barrister in England, and of advocates in some civil law jurisdictions.
However, the boundary between barristers and solicitors has evolved. In England today, the barrister monopoly covers only appellate courts, and barristers must compete directly with solicitors in many trial courts.
In countries like the United States that have fused legal professions, there are trial lawyers who specialize in trying cases in court, but trial lawyers do not have a de jure monopoly like barristers.
In some countries, litigants have the option of arguing pro se, or on their own behalf. It is common for litigants to appear unrepresented before certain courts like small claims courts; indeed, many such courts do not allow lawyers to speak for their clients, in an effort to save money for all participants in a small case.
In other countries, like Venezuela, no one may appear before a judge unless represented by a lawyer.
The advantage of the latter regime is that lawyers are familiar with the court's customs and procedures, and make the legal system more efficient for all involved. Unrepresented parties often damage their own credibility or slow the court down as a result of their inexperience.
Arguing a client's case before a judge or jury in a court of law is the traditional province of the barrister in England, and of advocates in some civil law jurisdictions.
However, the boundary between barristers and solicitors has evolved. In England today, the barrister monopoly covers only appellate courts, and barristers must compete directly with solicitors in many trial courts.
In countries like the United States that have fused legal professions, there are trial lawyers who specialize in trying cases in court, but trial lawyers do not have a de jure monopoly like barristers.
In some countries, litigants have the option of arguing pro se, or on their own behalf. It is common for litigants to appear unrepresented before certain courts like small claims courts; indeed, many such courts do not allow lawyers to speak for their clients, in an effort to save money for all participants in a small case.
In other countries, like Venezuela, no one may appear before a judge unless represented by a lawyer.
The advantage of the latter regime is that lawyers are familiar with the court's customs and procedures, and make the legal system more efficient for all involved. Unrepresented parties often damage their own credibility or slow the court down as a result of their inexperience.
Responsibilities
Responsibilities
In most countries, particularly civil law countries, there has been a tradition of giving many legal tasks to a variety of civil law notaries, clerks, and scriveners.
These countries do not have "lawyers" in the American sense, insofar as that term refers to a single type of general-purpose legal services provider; rather, their legal professions consist of a large number of different kinds of law-trained persons, known as jurists, of which only some are advocates who are licensed to practice in the courts.
It is difficult to formulate accurate generalizations that cover all the countries with multiple legal professions, because each country has traditionally had its own peculiar method of dividing up legal work among all its different types of legal professionals.
Notably, England, the mother of the common law jurisdictions, emerged from the Dark Ages with similar complexity in its legal professions, but then evolved by the 19th century to a single dichotomy between barristers and solicitors. An equivalent dichotomy developed between advocates and procurators in some civil law countries, though these two types did not always monopolize the practice of law as much as barristers and solicitors, in that they always coexisted with civil law notaries.
Several countries that originally had two or more legal professions have since fused or united their professions into a single type of lawyer.
Most countries in this category are common law countries, though France, a civil law country, merged together its jurists in 1990 and 1991 in response to Anglo-American competition.
In countries with fused professions, a lawyer is usually permitted to carry out all or nearly all the responsibilities listed below.
In most countries, particularly civil law countries, there has been a tradition of giving many legal tasks to a variety of civil law notaries, clerks, and scriveners.
These countries do not have "lawyers" in the American sense, insofar as that term refers to a single type of general-purpose legal services provider; rather, their legal professions consist of a large number of different kinds of law-trained persons, known as jurists, of which only some are advocates who are licensed to practice in the courts.
It is difficult to formulate accurate generalizations that cover all the countries with multiple legal professions, because each country has traditionally had its own peculiar method of dividing up legal work among all its different types of legal professionals.
Notably, England, the mother of the common law jurisdictions, emerged from the Dark Ages with similar complexity in its legal professions, but then evolved by the 19th century to a single dichotomy between barristers and solicitors. An equivalent dichotomy developed between advocates and procurators in some civil law countries, though these two types did not always monopolize the practice of law as much as barristers and solicitors, in that they always coexisted with civil law notaries.
Several countries that originally had two or more legal professions have since fused or united their professions into a single type of lawyer.
Most countries in this category are common law countries, though France, a civil law country, merged together its jurists in 1990 and 1991 in response to Anglo-American competition.
In countries with fused professions, a lawyer is usually permitted to carry out all or nearly all the responsibilities listed below.
Terminology
Terminology
In practice, legal jurisdictions exercise their right to determine who is recognized as being a lawyer; as a result, the meaning of the term "lawyer" may vary from place to place.
In Australia, the word "lawyer" is used to refer to both barristers and solicitors (whether in private practice or practising as corporate in-house counsel) but not people who do not practice the law.
In Canada, the word "lawyer" only refers to individuals who have been called to the bar or have qualified as civil law notaries in the province of Quebec. Common law lawyers in Canada may also be known as "barristers and solicitors", but should not be referred to as "attorneys", since that term has a different meaning in Canadian usage. However, in Quebec, civil law advocates (or avocats in French) often call themselves "attorney" and sometimes "barrister and solicitor".
In England, "lawyer" is used loosely to refer to a broad variety of law-trained persons. It includes practitioners such as barristers, solicitors, legal executives and licensed conveyancers; and people who are involved with the law but do not practise it on behalf of individual clients, such as judges, court clerks, and drafters of legislation.
In India, the term "lawyer" is often colloquially used, but the official term is "advocate" as prescribed under the Advocates Act, 1961.
In Scotland, the word "lawyer" refers to a more specific group of legally trained people. It specifically includes advocates and solicitors. In a generic sense, it may also include judges and law-trained support staff.
In the United States, the term generally refers to attorneys who may practice law; it is never used to refer to patent agents or paralegals.
Other nations tend to have comparable terms for the analogous concept.
In practice, legal jurisdictions exercise their right to determine who is recognized as being a lawyer; as a result, the meaning of the term "lawyer" may vary from place to place.
In Australia, the word "lawyer" is used to refer to both barristers and solicitors (whether in private practice or practising as corporate in-house counsel) but not people who do not practice the law.
In Canada, the word "lawyer" only refers to individuals who have been called to the bar or have qualified as civil law notaries in the province of Quebec. Common law lawyers in Canada may also be known as "barristers and solicitors", but should not be referred to as "attorneys", since that term has a different meaning in Canadian usage. However, in Quebec, civil law advocates (or avocats in French) often call themselves "attorney" and sometimes "barrister and solicitor".
In England, "lawyer" is used loosely to refer to a broad variety of law-trained persons. It includes practitioners such as barristers, solicitors, legal executives and licensed conveyancers; and people who are involved with the law but do not practise it on behalf of individual clients, such as judges, court clerks, and drafters of legislation.
In India, the term "lawyer" is often colloquially used, but the official term is "advocate" as prescribed under the Advocates Act, 1961.
In Scotland, the word "lawyer" refers to a more specific group of legally trained people. It specifically includes advocates and solicitors. In a generic sense, it may also include judges and law-trained support staff.
In the United States, the term generally refers to attorneys who may practice law; it is never used to refer to patent agents or paralegals.
Other nations tend to have comparable terms for the analogous concept.
